ASWAJA DEWATA.COM– KMNU Udayana melaksanakan kongres di Gedung PCNU Kab. Badung (Minggu,17/3). Ini adalah kongres KMNU Udayana yang ke 5. Yang mengangkat Tema “Mentransformasi Kepemimpinan Menuju KMNU Udayana yang Lebih Baik”
Kongres adalah forum musyawarah tertinggi di tingkatan KMNU, yang mana Kongres ini adalah proses pergantian ketua dan kepengurusan KMNU, dan mengaji perkembangan program, memutuskan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART), serta menerbitkan rekomendasi
Dalam sambutannya, Gus Faruk (Ketua KMNU Udayana masa khidmat 2018-2019) menegaskan, “Kita harus merawat tradisi NU di pulau bali.
Walaupun jumlah anggota KMNU sedikit tapi semuanya militan. Belajar banyaklah di KMNU Agar bisa menjadi pengurus NU yang amanah untuk masyarakat.”
Dewan mustasyar Gus Eko ST pernah ditanya, ‘Mas di Udayana ada organisasi tapi kok gk ada yasinan?’.
“Nah, maka disitulah kita para kader NU mulai membentuk wadah untuk mahasiswa NU yaitu KMNU. Tugas komunitas ini gampang-gampang sulit, yaitu bagaimana dapat menjalankan kegiatan NU di kampung-kampung seperti yasinan tahlilan dan diba’ dikalangan mahasiswa kampus”. Ujarnya.
Sementara H. Aap Syafrudin ketua PCNU Badung menyampaikan dalam sambutannya,
“Dari mulai berdiri. KMNU selalu berada di sisi kami yaitu NU. Tingkatkan semangat dalam berjuang di NU. Takdimlah kepada guru yaitu kyai dan ulama NU, mahasiswa ini adalah harapan NU. Nahdliyyin yg baik bukan di lihat dari seragam dan pecinya tapi dari manfaatnya kepada masyarakat Indonesia”.
H, Aap juga mengatakan bahwa NU itu Melestarikan yang lama dan menerima yang baru, Kader nu wajib punya NU Cash dan sering mengunjungi situs web NU seperti NuOnline.or.id sebagai sarana milenialisasi NU
“Jagalah 4 pilar kita yaitu PBNU ( Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45). Dan yang waras jangan pernah ngalah”. Pesannya juga.
“Siapapun nanti yang akan terpilih jadi ketua baru, hendaknya tetap ikuti AD/ART yang ada, itu adalah amanah NU”. Tandasnya.
(Jim)